Kejamnya ibukota ternyata lebih kejam ibu tiri, inilah yang dirasakan Eti Marlisa (23), selama belasan tahun dianiya Salma (35), tidak hanya Eti, Karmisah (21) adik kandung juga sering mendapat perlakuan menyakitkan hingga bagian muka mereka rusak.
Naas Eti tidak seperti Karmisah yang beberapa tahun lalu dipungut oleh kerabatnya, Eti mengalami luka dibagian bahu sebelah kanan, Keningnya bengkak, wanita muda ini juga mengalami memar disekujur badan.
Ayah mereka Hasanuddin tidak mampu berbuat banyak, beberapa narasumber menyebutkan saat ibu tirinya, Salma menganiaya Hasanuddin memilih diam.
Namun aksi kejam ibu tiri tersebut terungkap disaat penyiksaan terhadap Eti terjadi Selasa (26/7) didepan rumahnya di Desa Padang Sikabu, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).
Amukan Salma berhasil dihentikan warga, bila tidak lemparan batu dan ayunan balok kayu akan terus dirasakan Eti secara membabi buta. Eti diselamatkan warga lantas membawa penganiayaan tersebut kepada polisi.
Kepala Desa Padang Sikabu M.Isa menyebutkan kasus tersebut kini ditangani pihak Kepolisian Sektor Kualabatee. Eti kata Isa kini diamankan warga di Desa Kota Bahagia, Kecamatan Kualabatee untuk di obati.
Kapolres Persiapan Aceh Barat Daya lewat Kapolsek Kualabatee, Aiptu Nurul menyebutkan kasus tersebut masih dalam pemberkasan, "Kita akan terus tangani," kata Nurul ketika dihubungi Jumat (8/8) siang.
Dalam keterangannya kepada penyidik Eti mengaku penganiayaan terjadi sejak ayahnya Hasanuddin (49) menikah lagi dengan Salma setelah ibunya meninggal. "Setiap hari saya di pukul, tidak diberi makan," kata Eti.
Penganiayaan terus terjadi hingga ibu kejam itu dikarunia empat orang anak. tidak hanya itu Eti juga tidak diperkenankan untuk sekolah dan mengaji, bahkan untuk keluar dari rumah Salma membatasi Eti kecuali untuk bekerja di sawah dan membersihkan halaman rumah.
Kondisi Eti memang memperihatikan, penganiayan yang paling menyakitkan ketika suatu hari Salma memukulnya dengan besi dibagian muka hingga tulang hidung dan tulang keningnya patah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar