Sekitar 1057 rumah bantuan NGO Mamamia kembali dilaporkan bermasalah, setelah sebelumnya NGO tersebut tersandung Illegal loging di awal pembangunnya karena mengunakan kayu lokal dengan kualitas buruk.
Yusuf (42), Seorang penerima bantuan rumah Mamamia tersebut Senin (3/3) siang menyebutkan kondisi rumah kini banyak yang rusak, atap bocor dan dinding serta plafonnya dibuat dari Calsiboard yang diketahui kemudian mengandung asbes.
Rumah asbes yang dibangun Mamamia tersebut di ketahui warga setelah terjadi kasus serupa di wilayah tsunami di kawasan Alue Naga Banda Aceh beberapa waktu lalu. "ternyata bahannya sama, dari asbes juga," kata Yusuf
Warga disebutkan Yusuf banyak yang mengeluhkan kesehatan terutama pernafasan, dalam ilmu kesehatan kerap serangan panyakit pada pernafasan disebut terserang ispa.
Karena itu banyak korban tsunami di kawasan Lhong, Aceh Besar itu meminta rumah bantuan dari NGO Mamamia tersebut diganti dengan rumah bantuan BRR atau NGO lain yang kualitasnya lebih baik. "Yang penting kami aman, dan hidup dengan sehat, bukan seperti sekarang batuk-batuk," kata Yusuf.
Rumah bantuan Mamamia di nilai warga tidak memiliki kualitas yang baik, sehingga mudah rapuh seperti yang terjadi saat ini. "Karena itulah kami sedang berusaha agar mendapat bantuan baru," kata Yusuf.
Pemuka masyarakat lhong itu juga tidak ingin permintaannya dinilai rakus, karena bantuan rumah Mamamia dengan kondisi saat ini dinilainya jauh dari harapan. "kami kira dibangun rumah sementara tapi saat diresmikan ternyata rumah permanent," kata Yusuf.
Warga lhong yang mendapat bantuan 1.057 rumah dari mamamia tersebar di 15 desa yang dihantam tsunami, yakni di desa Paroy 66 unit, di Desa Seungko Mulat sekitar 117, Desa Birek 73 Unit, Desa Karueng 47 Unit, Desa Tunong Krueng Kala 105 Unit, Desa Baroh Krung Kala 59 Unit.
Sementara di Desa Meunasah Krueng Kala 68 Unit, Di desa Jantang Mamamia membangun sebanyak 135 Unit, Di Desa Cundien 119 Unit, Di Desa Glee Bruek 191 unit, Di Desa Cot 67 Unit, Di Desa Mon Mata tiga (3) Unit, Didesa Keutapang sekitar tujuh (7) Unit, dan didesa Lam Juhang dan Desa Lam Sujen Mamamia membangun masing-masing empat (4) dan (1) satu unit Rumah.
Direktur Komunikasi BRR, Juanda yang dihubungi secara terpisah mengungkapkan pihaknya lewat Distrik Aceh Besar juga sudah mendapat laporan serupa, "Laporannya belum sampai ke deputi masih di distrik Aceh besar, namun laporan itu akan tetap kita tindak lanjut," kata Juanda
Tidak hanya laporan warga soal kualitas rumah Mamamia, pihaknya juga akan memeriksa seluruh rumah bantuan yang oleh NGO dan BRR sendiri. "Setiap keluhan akan kita tindak lanjuti, nanti apakah akan dibangun kembali atau diganti dengan yang baru hasilnya belum ada masih dalam pelaporan," kata Juanda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar