Jumat, 09 Mei 2008

Terima Telepon Merah, Gadis Desa Bireun Kesetrum

Seorang gadis muda warga desa warga Desa Jangka Keutapang, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireun kini dirawat di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin Kota Banda Aceh, Pasien itu mengaku korban "telepon merah" yang kini sedang ramai di perbincangkan.
Pasien bernama Ferawati, 18 tahun, adalah pasien rujukan salah satu rumah sakit umum di Kabupaten Bireun, Fera menurut kerabatnya pingsan dua kali setelah menerima telpon berwarna merah diHPnya, "Saat itu Fera seperti orang kesetrum," kata Helmi, Paman Fera kepada wartawan Jumat (9/5).
Fera mengunakan HP Nokia seri 6600 dengan nomor hp area Jakarta 081324476XXX. Saat menerima pangilan di HP-nya Kamis (8/4) malam sekitar pukul 20.00 wib, Fera sedang berkumpul dengan kerabatnya disatu rumah tak jauh dari rumahnya.
Helmi menyebut keponakannya itu sempat pingsan usai menerima panggilan lewat HP-nya itu, "Waktu dilihat di layar no hpnya warna merah, dia (Fera) teringat dengan yang lagi heboh itu, langsung dimatikan lantas dia pingsan, HP-nya jatuh." Kata Helmi
Berikutnya Fera siuman dari pingsan dan pulang kerumahnya dengan mengunakan sepeda, setelah tiba dirumah Fera pingsan lagi. Oleh Keluarganya Fera di bawa kerumah sakit di Bireun, namun karena dianggap penyakit aneh, Fera dirujuk ke Kota Banda Aceh.
Para Medis di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin Kota Banda Aceh menyebut Ferawati mengalami kekurangan cairan, "Kemungkinan ini terjadi kerena tekanan yang dialami oleh pasien," kata Budi seorang perawat di IGD RSU Zainal Abidin.
Budi menyebut hasil pemeriksaan di bagian kepala Fera tidak menenjukkan adanya gangguan kerusakan pada syaraf, "jadi hanya kekurangan cairan saja, karena itu tidak ada tindakan medis lain yang dilakukan,"kata Budi.
Budi menyebut yang terjadi pada Fera adalah lemahnya kondisi umum pasien, Hasil laboratorium pun menunjukkan batas normal, begitu juga akibat rediasi dari HP Fera, "soal radiasi pastilah ada, tapikan masih dapat ditolerir oleh tubuh, jadi secara medis Fera hanya mengalami kekurangan cairan saja dan tidak ada yang menghawatirkan," ungkap Budi.
Sementara Ferawati, menyebutkan dirinya mengalami sakit pada leher dan tenggorokan, "sakitnya disini," kata Fera.
Gadis berkulit kuning langsat ini menyebut nomor yang menghubunginya banyak angka 6 dan 0, "saya tidak ingat, tapi warnanya merah, waktu saya dengar suaranya aneh," ungkapnya.
Ruat wajah Fera memang pucat, meski cairan infus dimasukkan lewat lengan kanannya namun gadis desa ini terlihat sehat, dia pun terlihat berbincang dengan kerabatnya. Hingga berita ini disiarkan belum ada pihak yang menjawab kabar yang telah membuat sebagian masyarakat Aceh resah

1 komentar:

Brodixs mengatakan...

saya seyuju dengan apa pendapat para medis yang menangani si pasien,,

saya paling gax percaya dengan hal-hal dukun-dukun tersebut,,
mana mungkin cobak dukon pande maen HP, jampi-jampi kale...

hare geni masih percaya dengan hal yang gituan HEX DECH...