Jumat, 16 Mei 2008

Derita Rakyat Menghisab debu


Setahun Hisab Debu Warga Abdya Blokade Jalan

Warga dua desa di Kabupaten Aceh Barat Daya sejak Jumat (16/5) memblokade jalan lintas Cot Mane - Guhang Kecamatan Blangpidie.
Upaya tersebut adalah wujud protes warga kepada BRR atas penundaan pengaspalan jalan tersebut.
Sejak Jumat (16/5) malam jalan tersebut otomatis tidak bisa dilalui oleh kenderaan roda empat, karena kayu broti, potongan kayu besar dan batu besar bahkan potongan pohon kelapa diletakkan di atas badan jalan berbatu itu, tidak hanya sekedar itu Warga juga menggali badan jalan, sedikitnya ada tiga saluran yang digali dan sulit dilalui.
Pemblokadean juga bertujuan agar mobil tidak lagi melintasi jalan tersebut. Warga menyisakan sedikit badan jalan untuk lintas sepeda motor. "Kami tak sanggup lagi hisap debu, anak-anak kami sudah banyak yang batuk darah, sudah lebih setahun begini," kata Salman Warga Desa Cot Mane.
Warga menurut Salman sudah habis kesabaran, debu di musim kemarau dan lumpur serta becek di musim hujan membuat mereka menderita. "Keponakan saya Zulfira (5) sudah batuk darah, apalagi yang kami tunggu, jalan ini hanya membuat kami menderita," kata Salman.
Penderitaan serupa juga disampaikan Mardani (58), cucunya yang baru berusia empat bulan juga terserang sesak nafas, "Kami mendukung pemerintah bangun jalan, buat kami juga, tapi jangan sampai kami semua disini batuk darah baru jalannya dibangun, pemerintah harusnya punya hati," kata Mardani.
Aksi warga ini merupakan aksi kedua setelah sebelumnya warga juga menutup total jalan karena lumpur tebal disaat musim hujan, aksi ini dilakukan dengan menanam pohon pisang diatas badan jalan.
Juru Bicara BRR Aceh Nias Mirza Keumala yang dihubungi saat penutupan tersebut menyebut, peningkatan jalan tersebut atau pengaspalan badan tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat, "Kita berusaha agar prosesnya cepat,"kata Mirza.
BRR kata Mirza prihatin sekali atas penderitaan yang dialami oleh warga dua desa di jalan lintas itu, "Andai saja tender jalan itu bisa dilakukan secepatnya mungkin kondisinya akan berbeda," Kata Mirza
Pemeritah lewat BRR dan Negara - negara donor yang tergabung dalam MDF telah menyediakan dana sekitar Rp7 milyar untuk membangun 1,3 Kilomter jalan tersebut berikut talud dan jembatan.
"Saat ini kita sedang melobi donor agar proses tendernya bisa dilaksanakan secepatnya, akan lebih baik bila pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya ikut membantu terbangunnya jalan tersebut," ungkap Mirza

Tidak ada komentar: